Saturday, December 18, 2010

Sukacita.....! Joy....!



Ayo kumpul…kumpul….. Joy! Joy!

Seruan seperti itu mulai terbiasa di telingaku. Ya…. Joy adalah nama tour-travel yang mengantar rombongan kami. Bagiku seruan itu , “Joy” sesuai dengan arti katanya, juga membangkitkan sukacitaku. Aku sangat menikmati perjalanan bersama teman-teman baruku. Kami berasal dari berbagai denominasi gereja. Tapi kami tidak mempersoalkan perbedaan doktrin . Yang ada di benak kami adalah bahwa kami memiliki satu Tuhan yang sama namanya Yesus Kristus.

Di hari ke 4 ini aku mulai hapal wajah teman-temanku dan beberapa nama dari mereka. Setiap kali kami menaiki bus, tour leader kami akan menghitung jumlah kami agar tidak ada yang tertinggal. Dan kalau ada yang belum naik ke bus, kami sudah mulai tau siapa nama yang belum hadir itu. Rasa kekeluargaan yang indah apalagi sedang jauh di negeri orang :)

Setelah sarapan kami bersiap-siap menuju biara St. Katarina yang terletak di kaki gunung Sinai, sekitar 15 menit naik bus dari hotel. Di tempat parkir bus sudah berderet bus-bus rombongan lain. Dari tempat parkir ini kami harus berjalan kaki sekitar 10 menit. Jalanannya tidak terlalu menanjak. Lumayanlah untuk olahraga pagi.
Setelah semua kumpul di luar biara, tour leader kami menanyakan apa di antara kami ada yang mau foto naik unta. Cukup bayar USD 1. Beberapa teman dengan antusias mau mencoba. Pelananya beda dengan pelana kuda yang biasa kita lihat. Bentuk pelana ini tak terlihat jelas karena di atasnya tertutup kain dengan maksud supaya dudukannya jadi rada empuk. Di bagian depan dan belakang dudukan ada semacam tiang kecil. Fungsinya sebagai “penjepit” penumpang agar tidak jatuh. Tiang kecil di bagian depan juga berfungsi sebagai pegangan. Bagi orang yang perutnya gendut banget bakal sengsara karena terjepit di antara tiang ini :) Tidak ada bagian untuk menumpu kaki seperti pada pelana kuda, jadi bayangkan betapa pegelnya kaki kita tergantung kalo naik unta agak lama. Berhubung punggung unta cukup tinggi dan tidak ada tumpuan kaki maka unta harus duduk dulu baru kita bisa naik ke punggungnya. Yang lucu saat unta itu berdiri dengan kaki belakang dulu yang ditegakkan kemudian kaki depan, si penumpang seakan diombang-ambingkan ke depan ke belakang. Setelah puas berfoto-ria bergaya di atas unta, kami masuk ke dalam biara.

Area biara yang boleh dimasuki pengunjung sangat terbatas. Begitu banyak turis yang masuk sehingga terasa sesak sekali. Bagiku tidak ada sesuatu yang terlalu menarik di dalam sehingga aku cepat-cepat keluar dan menunggu teman-teman yang lain di dekat pintu masuk. Oya di dalam biara itu ada pohon yang konon katanya sejenis dengan semak berapi yang dilihat oleh Musa (Kel 3:2). Penuh sesak pengunjung berdiri di depannya jadi aku tak bisa motret. Ya… gapapa deh karena bukan pohon aslinya :)

Joy ! Joy ! Nah…..itu kode agar kami segera naik bus karena perjalanan akan dilajutkan ke Nuweiba. Daerah pantai di tepi laut Merah di sisi yang menghadap teluk Aqhaba. Makan siang kami hari itu menu ala Korea. Aku katakan “ala” karena hanya sekitar 20% miripnya hehe… yang pasti sih ada kimchi-nya. Berhubung pengunjung restoran hanya rombongan kami, sambil melepas lelah dan menunggu “turunnya” nasi, tour leader kami bersama beberapa teman bikin vocal grup dadakan. Diiringi gitar, teman-teman yang pria menyanyikan lagu-lagu Batak, yang wanita menari. Sukacita melingkupi kami…. Joy !

Kami menginap di sebuah resort hotel. Pemandangan lautnya sangat indah. Cuaca cerah dengan angin semilir. Sore hari kami mengisi waktu dengan bermain voli pantai. Ternyata aku masih ingat cara main voli meskipun sudah 20 tahun tak pernah main. Hanya 1 kata : Seru ! :)

Malam ini aku mendapat pengetahuan baru….. Doa Bapa Kami dalam bahasa Arab ! Aku belajar dari tour guide kami yang orang Mesir asli, namanya Muheb - maaf ya Muheb, kalo aku salah nulis namamu :)

Bapa kami yang di surga – Abana Allazy Fi El samawat
Dikuduskanlah namaMu – Ly yatakadas esmuk
Datanglah kerajaanMu – Ly yaty malakotak
Jadilah kehendakMu – Ly takon mashiatak
Di bumi seperti di sorga – Kama fi El Samaa

Haduh….susah juga menirukan “sengau”nya bahasa Arab hehe…. Tx to Muheb yang telah sabar mengajari aku melafalkannya dengan agak mirip :)

Sebelum tidur aku mengingat-ingat apa aja yang telah kualami hari itu. Aku merasakan begitu banyak kebaikan yang kuterima dari Tuhan. Namun 1 hal yang sangat berkesan…. Joy . Sukacita karena perjalanan lancar, sukacita karena makin kenal dengan teman-teman baruku (mulai sekarang aku menyebut mereka saudara-saudaraku), sukacita bisa main voli lagi setelah 20 tahun :) Masih banyak lagi sukacita yang lain …….

Sukacita yang Tuhan berikan sangat berbeda dengan sukacita duniawi. Yang pasti sukacita duniawi bersifat tak kekal. Hanya sebatas euphoria. Sukacita yang dari Tuhan bisa melalui apa aja bahkan dari hal-hal yang kelihatannya sepele seperti saat kami menyanyi dalam bus, tanpa dikomando kami langsung ambil bagian masing-masing suara 1, suara 2 dan suara 3 :)

Tx God untuk sukacita yang Engkau berikan…… good nite God….. ZZzzzzzz………..


- DW-

No comments:

Post a Comment