Akhirnya rombongan kami sampai di Cairo, ibukota Mesir alias Misr. Aku baru tahu ternyata penulisan nama dalam bahasa aslinya seperti itu. Mirip dengan penulisan dalam bahasa Indonesia. Kata adikku, jauh banget bedanya dengan penulisan dalam bahasa Inggris : Egypt ! ^^
Kota Cairo sangat luas. Dibelah oleh sungai Nil alias Nile. Sore itu kami langsung menuju 3 tempat yaitu Gereja Abu Serga, Synagoge Ben Ezra dan terakhir Gereja Gantung. Dari ketiga tempat ini hanya Gereja Gantung yang keliatan cukup terawat karena mendapat bantuan dana dari pemerintah. 2 tempat lainnya harus mencari sendiri dana perawatan yaitu dari penjualan souvenir dan foto-foto bangunannya. Karena itu pengunjung dilarang memotret bagian dalam bangunannya. Berhubung aku kurang suka dengan foto-foto dalam bentuk postcard maka aku memilih untuk memasukkan uang ke dalam kotak sumbangan. Cara yang berbeda dengan tujuan yang sama… :)
Malam itu kami menikmati makan malam ‘ala’ Chinese. Jangan bayangkan menu capcai ato puyunghai seperti yang biasa kita makan di Indonesia. Tada…! Lauk pertama yang dikeluarkan entah apa namanya. Dalam wadah mangkok besar. Ternyata maksud si koki adalah Sup. Kuah bening dengan potongan-potongan sayur. Kami semua yang duduk di sekeliling meja bundar saling memandang dengan tatapan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata… hehehe…… tapi kami tetap mengucap syukur karena hari itu semua berjalan lancar. Dan… Sup-Tanpa-Nama itu pun lenyaplah masuk ke dalam perut kami. Tx God :)
Lumayan… kami menginap di Le Meridien. Wah… baru kali ini aku masuk ke hotel dengan penjagaan super ketat. Kayak di airport. Koper-koper kami harus dilewatkan di x-ray. Suhu malam itu sekitar 16 derajat celcius. Terbayang enaknya segera tidur meringkuk dibalik selimut tebal. Tour leader kami sangat cekatan. Tidak sampai 20 menit sudah selesai pengurusan check-in dan kunci kamar pun dibagikan. Thanks brother for being our good tour leader :)
Karena sejak awal aku pengen nulis catatan perjalanan, maka sebelum tidur kusempatkan nulis beberapa hal yang kuanggap cukup menarik untuk di-share-kan dan tentunya karena aku dapat belajar sesuatu dari hal tersebut. Tiba-tiba aku teringat satu kejadian saat makan malam di restoran ‘ala’ Chinese tersebut. Saat rombongan kami hampir selesai makan, masuk 1 rombongan yang nampaknya dari Cina ato Hong Kong. Mereka hanya sekitar 10 orang. Tak lama kemudian pihak restoran menyajikan tarian budaya local. Cukup menarik. Salah seorang tamu dari Cina itu ikut menari. Suasana cukup meriah dan menyenangkan. Tetapi sayangnya….. suasana mulai rusak gara-gara salah satu penari dengan kostum entah-binatang-apa mendekati kami dan ‘melempar-lemparkan’ kepalanya. So annoying! Hatiku mulai terusik. Kupegang botol air mineral dan saat si ‘binatang’ itu mendekat langsung kudorong dia dengan sekuat tenaga. Sambil berjaga-jaga kalo dia melawan akan kupukul dengan botol air! Hhheeh !! Akhirnya sebelum aku kehilangan kontrol diri kuputuskan untuk kembali ke bus sambil menunggu teman lain yang masih belum selesai makan.
Aku merenung cukup lama. Dan tiba-tiba merasa malu. Mengapa aku begitu mudah emosi ? Memang tindakan si ‘binatang’ itu tidak menyenangkan (maaf…..bukan maksudku mengatai penari itu binatang ya….tapi hanya karena kostumnya berupa binatang ^^ ). Aku coba membayangkan jika aku menjadi penari itu. Bukan pekerjaan yang mudah harus selalu dalam posisi menunduk untuk memerankan si binatang. Pastinya punggung terasa pegel….. Ada kemungkin juga saat itu si penari dalam suasana hati yang tidak enak tetapi karena tanggung jawab pekerjaannya harus tetap menghibur tamu maka akibatnya dia rada kasar. Aku segera berdoa minta ampun dan mengampuni si ‘binatang’ eh si penari ding hehe….. Hah! Hatiku lega dan aku bisa tidur nyenyak. Tx God :)
Pagi menjelang. Hatiku terasa ringan. Hari ini kami akan menuju daerah Giza mengunjungi Pyramida dan Sphinx.
Hai Sphinx! Jangan kemana-mana ya… Tunggu kedatangan kami… :D
-DW-
No comments:
Post a Comment