Friday, December 17, 2010

Jangan Suka Meremehkan


Cairo – hari ke 2

Wah…. melihat pyramida dari jarak dekat membuatku makin takjub. Setiap bongkah batu yang disusun dengan rapi itu beratnya 2 sampai 20 ton dan disusun sampai setinggi 140an meter ! wow ! Tak terbayangkan berapa banyak korban jiwa ketika membuat pyramida ini :(

Di Lokasi ini ada 3 pyramida besar. Oya pyramida ini adalah kuburan raja. Ketiga raja ini Kheops, Khephren dan Mykerinos. Ayah – anak – cucu. Di belakang masing-masing pyramida besar itu ada beberapa pyramida kecil. Menurut penjelasan tour guide kami itu adalah pyramida istri-istri raja tersebut.

Hari itu hari Jumat. Di Mesir hari Jumat adalah hari libur. Seperti hari Minggu kalau di Indonesia. Jadi banyak juga turis lokal terutama anak-anak sekolah. Tanpa membuang-buang waktu kami langsung cari ‘angle’ yang bagus dan pasang gaya lalu…… klik! Klik! Klik! Tak cukup kalo cuma 1 kali jepret hehe… Ada peristiwa lucu yang sampai sekarang masih geli kalo inget… (hihihi…rada malu sih mau ceritainnya) Saat kami sibuk potret-memotret ada serombongan remaja wanita Mesir di sekitar kami yang juga sibuk dengan kamera HP nya. Yah….namanya juga turis, mau itu lokal atau asing, kegiatan utamanya so pasti potret-memotret hehe…..Salah seorang dari mereka dengan bahasa tarzan menunjuk HP nya lalu menunjuk ke aku. Hhm….mereka minta bantuanku untuk memotret. Itu pikiranku. Dengan bahasa tarzan pula aku ‘bilang’ tunggu ya. Tak lama kemudian aku mendekati mereka meminta HP nya supaya aku bisa memotret mereka semua. Eh…..ternyata mereka langsung ambil posisi di samping kiri-kananku dan salah seorang dari mereka memotret kami. Hah! Aku langsung melongo tapi kemudian buru-buru pasang senyum manis dan …..klik! Hehehe… Sayang, saking kagetnya aku sampai lupa foto dengan mereka pakai kameraku :D

Sekarang giliran menjenguk Sphinx. Posisi Sphinx mirip banget dengan anjing yang dengan setianya menunggu tuannya pulang hehe….. tapi memang fungsi Sphinx adalah sebagai penjaga Pyramida. Tour guide kami menjelaskannya dengan cukup detil tapi aku rasa tak perlu kutuliskan di sini ya….. search ato googling aja kalo mau tau lebih jelas :)

Kunjungan ke Giza ditutup dengan foto grup alias foto bersama dengan latar belakang pyramida dan sphinx. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang menu Mesir. Hemmm…..penasaran seperti apa ya rasanya?

Kalo kupikir-timbang-analisa, menu siang ini cukup oke. Masih bisa diterima oleh lidah dan perutku. Mayoritas dimasak dengan santan (waduh.. bener santan ato bahan lain ya??? Maklum aku tak bisa masak jadi rada susah bedakan). Jadi merasa menyesal neh tak punya talenta menjelaskan rasa makanan seperti Bondan Winarno yang terkenal dengan ungkapan “Pokok’e maknyuuusss” hehehe…..

Setengah hari telah berlalu…. Sekarang tiba saatnya harus duduk diam dalam bus selama 7 jam menapaktilas perjalanan Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian melewati padang gurun. Dalam hati aku bertekad akan melihat semua pemandangan selama perjalanan tapi apa daya….perut kenyang ternyata membuat daya tahan mata menurun sampai titik terendah :(

Di tengah perjalanan kami berhenti di daerah yang dipercaya merupakan daerah yang disebut Mara. Di mana Musa merubah air yang pahit menjadi manis (Kel 15:25). Di sana ada sebuah sumur kering yang konon katanya begitulah bentuk sumur pada jaman Musa itu. Aku lihat sih yang namanya sumur dimana-mana sama aja hehe….. Perjalanan dilanjut melewati daerah Elim (Kej. 15:27) tapi sayang karena hari sudah gelap kami tak dapat melihat pohon kurmanya. Itu pun bukan pohon kurma dari jaman Musa jadi ya gapapa deh :)

Nah…akhirnya sampailah kami di hotel di kaki gunung Sinai. Lega rasanya bisa meluruskan kaki. Tapi begitu turun dari bus…..bbbbrrrrrr……ddiiinnggiinnnn….. cepat-cepat kami masuk ke ruang makan hotel untuk menikmati makan malam pada pk. 20.30 waktu setempat ato pk. 01.30 WIB ! Tak heran perut teriak-teriak minta diisi hehe…. Kali ini tanpa banyak pikir menu yang disediakan langsung dilahap. Untung…. (filosofi untung adalah obat yang manjur) lidah dan perutku mau bekerja sama tanpa komplen :) Tx God

Hotel tempat kami menginap malam ini yah….cukup oke lah. Sekali lagi menggunakan filosofi untung, untung tersedia air panas untuk mandi. Tak terbayangkan kalo harus pake air dingin yang sedingin air es….bbrrr… !

Singkat cerita….. malam berganti pagi yang cerah dan….tetap dinginnnn…. Di pagi inilah kami baru sadar ternyata semalaman kami menderita kedinginan tidur tak nyenyak hanya gara-gara “under-estimate” alias uda duluan memandang remeh hotel ini karena tampak luarnya yang seperti losmen. Kami sangka mana mungkin hotel ini mempunyai fasilitas heater/pemanas ruangan. Ternyata….ternyata…. ada! Jadilah kami ketawa ngakak menertawakan kekonyolan kami :D :D :D :D

Untung…….meski kedinginan aku tak sampai jatuh sakit. Untung……meski tidur kurang nyenyak pagi ini badanku terasa segar. Tetapi akan lebih untung lagi kalo aku tidak meremehkan fasilitas hotel :)

Tx God untuk pelajaran pagi ini : Jangan meremehkan apa pun yang kelihatannya lemah, buruk, kecil, tidak sempurna……….

Foto di atas adalah hotel tempat kami menginap.


Catatan tambahan:
Filosofi “untung” boleh dikatakan merupakan prinsip hidup yang dipegang/dipakai oleh kebanyakan orang Jawa. Semua dilihat dari kacamata positif. [*untung….cuma kakinya yag patah, bukan kepalanya yang pecah……:) ]
Dalam kehidupan kekristenan hal ini menggambarkan aplikasi dari hidup yang penuh ucapan syukur. Apapun yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, apakah itu kebahagiaan atau kesedihan, selalu mengucap syukur.


-DW-

No comments:

Post a Comment