Wednesday, December 29, 2010

Gembala Yang Baik





Hari ini cukup padat jadwal perjalanan kami. Jam 8 tepat bus mulai meninggalkan hotel. Sekitar 10 tempat yang akan kami kunjungi. Ada beberapa yang tempatnya berdekatan sehingga bisa dicapai dengan jalan kaki. Dalam perjalanan menuju lokasi pertama, Oded menjelaskan bahwa tempat-tempat ziarah yang akan kami kunjungi tidak semua merupakan tempat sesungguhnya dari suatu peristiwa sejarah di jaman Tuhan Yesus. Ada beberapa merupakan tempat yang dipercaya secara tradisi turun-temurun oleh bangsa Yahudi. Sebagai contoh : Kapel Kenaikan Tuhan Yesus. Di Alkitab tertulis Tuhan Yesus naik ke sorga di Bukit Zaitun. Sebenarnya Bukit Zaitun itu merupakan deretan perbukitan. Menurut penelitian sejarah tempat kenaikan itu seharusnya di dekat Betania (agak jauh dari lokasi yang sekarang). Akan tetapi dalam pemikiran bangsa Yahudi, tempat Tuhan Yesus terangkat ke sorga seharusnya di lokasi tertinggi perbukitan Zaitun – lebih dekat dengan sorga :D .
Akhirya…jadilah tempat yang sekarang kami datangi ini dianggap sebagai tempat kenaikan Tuhan Yesus. Bahkan di dalam kapel tersebut ada sebuah batu dengan cetakan seperti telapak kaki yang diklaim sebagai telapak kaki Tuhan Yesus. Haiz….ada-ada aja ya… tapi ya udalah gapapa. Kita tetap menghormati tradisi tapi tidak mengkultuskannya :)

Dari kejauhan terlihat si Kubah Emas alias Dome of The Rock. Ternyata aku selama ini salah sangka, kukira itu yang namanya masjid Al-Aqsa. Masjid Al-Aqsa yang sebenarnya ada di sebelah selatannya dengan kubah berwarna abu-abu. Baru tahu deh...hehe...
Eits....berfoto-ria dengan latar belakang si Kubah Emas wajib hukumnya. Yak...action! Klik!

Kali ini aku tidak akan cerita secara terperinci semua tempat yang kami datangi. Banyak boo…hehe…. Hanya akan kutulis tempat-tempat apa aja yang kami kunjungi. – btw gimana mau nyatet lengkap kalo sibuk motret hehe….
1. Kapel Kenaikan Tuhan Yesus - hanya tradisi kepercayaan
2. Gereja Doa Bapa Kami - ada lebih dari 160 versi bahasa Doa Bapa Kami
3. Gereja Dominus Flevit = Airmata Tuhan - Tuhan menangisi Yerusalem
4. Jalan Minggu Palem
5. Taman Getsemani – terdapat 'Gereja Segala Bangsa'
6. Bukit Sion – lokasi reruntuhan Bait Allah hanya dilihat dari kejauahan :)
7. Upper Room - tempat Perjamuan Terakhir
8. Makam Raja Daud - hanya tradisi kepercayaan
9. Gereja St. Petrus in Gallicantu/Rumah Imam Agung Kayafas - Penjara bawah tanah
10.Betlehem – Church of The Nativity (Gereja Kelahiran Yesus)

Hari ini ada 1 peristiwa yang cukup berkesan…. Kami kehilangan seorang saudara! Lho? Kok bisa? Begini awal mula kisahnya…..waktu kami masuk ke area Taman Getsemani, ada banyak rombongan lain yang juga ke sana. Suasana didalam agak berdesak-desakan. Nah….saudaraku ini seorang bapak yang sudah cukup tua dan sangat suka memotret. Dengan 2 hal itu akibatnya dia seringkali tertinggal dari rombongan. Istrinya sudah seringkali mengingatkan jangan sampai terpisah dari saudara-saudara yang lain.
Waktu kami berkumpul di luar taman Getsemani menunggu bus, seperti biasa tour leader menghitung jumah kami dan ketahuan ternyata kurang 1 orang. Dia masuk lagi untuk mencari dan masih tidak ketemu. Akhirnya karena bus tidak boleh berhenti lama di depan taman maka kami semua naik ke bus dan kembali ke awal Jalan Minggu Palem di atas. Sedangkan tour leader dan tour guide kami berjalan kaki di sekitar area tersebut untk mencari saudara kami itu.
tu kalimat yang diucapkan oleh Oded dengan setengah bercanda tapi cukup menghibur sebelum bus berjalan: “Jangan kuatir, kami akan mencarinya sampai ketemu seperti Tuhan Yesus mencari 1 ekor dombaNya yang hilang”.
Di dalam bus dipimpin oleh saudara kami seorang pendeta, kami berdoa dan memuji Tuhan. Sampai di jalan di atas tidak kelihatan seorang pun. Bus memutar kembali ke jalan yang dibawah. Suasana di dalam bus cukup tegang. Kami terus menyanyi memuji Tuhan. Saat menuju ke jalan bawah itu tiba-tiba seorang saudara berteriak : Itu dia! Wah kami sangat bersukacita…..dan tentunya si istri yang sangat-sangat-sangat bersukacita :)
Ketika saudara kami itu masuk ke dalam bus dengan wajah pucat pasi, kami bertepuk tangan menyambutnya. Tiba-tiba hatiku diliputi rasa haru yang begitu dalam. Aku seakan bisa merasakan sukacita Tuhan Yesus ketika seorang manusia yang terhilang diselamatkan. Tx Lord ! Engkau adalah Gembala yang baik.
Oya....di dalam taman Getsemani ada beberapa pohon zaitun yang tumbuh sejak jaman Tuhan Yesus lho.... sudah dilakukan penelitan pada pohon ini dan ternyata benar bahwa umurnya sekitar 2000 th. Wow!

Tempat selanjutnya yang kami datangi adalah Ruangan Atas ato Upper Room, tempat dimana Tuhan Yesus dan ke 12 belas muridNya mengadakan Perjamuan Terakhir (Luk 22:12). Ruangan ini juga menjadi saksi peristiwa pencurahan Roh Kudus yang pertama (Kis 2:2). Begitu masuk ke ruangan ini yang kucari adalah meja panjang tempat Tuhan duduk bersama para murid. Pengen tahu seberapa panjangnya. Eh….ternyata cuma ruangan kosong :D

Breaking News: Tooeennngggg….! Tuhan memberi hikmat padaku menggunakan fitur di HP untuk merekam penjelasan dari tour guide. Tx God!

Ada satu tempat yang sangat berkesan bagiku yaitu bekas penjara bawah tanah di gereja St. Petrus in Gallicantu (rumah Kayafas/Imam Agung). Di puncak atap kubah gereja ini ada patung ayam emas. Tapi bukan itu yang membuatku terkesan.
Di tempat ini dulu Tuhan Yesus dipenjara sebelum dibawa menghadap Pontius Pilatus. Di tempat ini juga Petrus menyangkali Tuhan Yesus sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok (Mat 26:75) - gallicantu = ayam berkokok. Bangunan ini terdiri dari 3 lantai tetapi bukan bersusun ke atas seperti bangunan pada umumnya melainkan sebaliknya. Lantai pertama yang selevel dengan tanah/pintu masuk merupakan sebuah gereja. Menurut sebuah buku referensi, gereja ini dibangun pada tahun 1931. 1 lantai dibawahnya ada sebuah ruangan yang menurut Oded, ruangan ini adalah tempat Imam Agung mengadili tawanan. Imam Agung tidak pernah mau turun ke ruangan penjara. Di ruangan ini ada sebuah lobang yang tembus ke lantai di bawahnya. Melalui lobang ini dia bisa melihat si tawanan. Nah…di lantai terbawah inilah terletak ruangan mirip goa yang duluuuuuu…..dipakai untuk penjara. Namanya Dungeon alias Penjara Bawah Tanah. Dan Tuhan Yesus juga dimasukkan ke sini. Keadaan ruangan ini sekarang memang tidak lagi terlihat seram dan tidak ada bekas darah. Tapi saat masuk ke sana aku rada merinding juga. Membayangkan betapa sakitnya Tuhan Yesus setelah dipukuli lalu dilempar ke dungeon ini (Mrk 14:65). Dinding dan lantai goa ini tidak rata, banyak bagian yang tajam.
Tuhan mau mengalami semua hal yang menyakitkan ini karena Dia mengasihi aku, engkau, dia dan semua orang. Dia tidak mau ada satu orangpun yang terhilang. Tx God! Memang Engkau adalah Gembala yang baik.

Tempat terakhir yang kamu kunjungi adalah Church of The Nativity (gereja Kelahiran Yesus) di Betlehem. Dibangun pertama kali oleh ratu Helena pada tahun 329. Pernah dihancurkan oleh orang Samaria tahun 527 kemudian dibangun lagi oleh kaisar Yustinia tahun 531. Sama dengan Yerikho, Betlehem yang berada di tengan tanah Israel adalah milik Palestina. Sehingga saat kami masuk ke Betlehem, Oded tidak bisa ikut dan digantikan oleh tour guide lain seorang Arab Palestina – yang aku lupa namanya hehe…. Sebelum masuk, seluruh rombongan berfoto ria dulu.
Ada banyak hal yang unik dari bangunan gereja ini. :
- Pintu masuknya sangat pendek. Kita harus menunduk untuk melewatinya. Ternyata ada cerita tentang hal ini yaitu untuk mencegah tentara Islam yang mengendarai kuda masuk ke dalam gereja pada masa Perang Salib.
- Pada tahun 618 banyak bangunan gereja di Betlehem yang dihancurkan oleh tentara Persia. Tetapi gereja ini terselamatkan (kemungkinan besar) karena adanya mozaik di dinding gereja yang menggambarkan 3 orang majus membawa persembahan saat kelahiran Tuhan Yesus. Orang majus ini dipercaya adalah orang Persia. Sayangnya mozaik itu sekarang disimpan di museum jadi ga bisa lihat langsung.
- Di bagian dalam gereja ada ruangan gereja milik beberapa aliran yaitu Yunani Ortodoks, Armenia Ortodok dan Katolik. Masing-masing aliran memiliki jam doa sendiri-sendiri. Unik ya….. :) Dan…setiap tanggal 24 desember malam dari gereja katolik ini yang dinamai gereja St. Katrine, disiarkan secara langsung Misa Malam Natal ke seluruh dunia.
- Di bagian dalam terdapat satu tempat yang dipercaya merupakan lokasi kandang domba tempat kelahiran Tuhan Yesus, tepat pada titik itu dibuat suatu bentuk Bintang dari perak dengan 14 sudut. Yang menggambarkan 14 generasi dari Daud ke Tuhan Yesus dan 14 perhentian/stasi jalan salib.

Secara keseluruhan, walau memiliki nilai sejarah yang sangat penting, tampak depan bangunan gereja ini tidak mengesankan. Coba lihat sendiri foto di atas… :)

Secara keseluruhan…..perjalanan hari ini sangat menyenangkan, sangat banyak tempat indah dan bersejarah yang sudah kukunjungi.

Akhir kata…. hari ini kututup dengan mengingat kembali betapa baiknya Sang Gembala yang Baik itu. Dia tak pernah berubah, dari dulu – sekarang – sampai selama-lamanya Dia tetap baik! Amin!


Singing :
Tuhan, adalah Gembalaku…… takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau
Ia membimbingku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntunku ke jalan yang benar, oleh kar’na namaNya
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kegelapan
Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku

Headline News : Tuhan baaiikkkk deh….gara-gara pake fitur rekaman di HP, catatanku jadi lebih lengkap. Tx God!


-DW-

No comments:

Post a Comment