
Cuaca sedang kurang bersahabat. Dari pagi mendung menghiasi langit dan menjelang sore akhirnya awan tak sanggup lagi menopang butiran air sehingga dengan berat hati dibiarkanlah hujan melanda bumi. Cuaca hati pun seakan senada dengan alam. Dengan iringan melodi indah kiss the rain-nya Yiruma membuat hati semakin mengayun.
Hehehe….kok jadi geli sendiri nulis dengan gaya berbunga-bunga. Tapi asik juga sih….
Beberapa hari yang lalu keponakanku “memperkenalkan” aku dengan Yiruma. Dan aku langsung jatuh hati pada………musiknya :) Ya…Yiruma adalah seorang pianis dan komposer Korea. Lagu-lagunya indah, menyentuh hati, terasa sekali bagaimana dia menciptakan dan memainkan lagu-lagunya dengan sepenuh hati. Saat aku mendengarnya aku jadi membayangkan diriku menari-nari di sebuah hall yang besar #harap-dicatat-saya-tak-bisa-nari…..jadi bisa terbayang kan bagaimana pengaruh musiknya terhadap diriku? Aku percaya jika sesuatu dikerjakan dengan sepenuh hati maka hasilnya sangat luar biasa. Mau tau lebih lanjut tentang Yiruma? Mari gunakan Google :)
Sepenuh Hati. Dua kata sederhana yang jika digabung sangat dahsyat kuasanya.
Sebelum aku dikomplain karena topiknya kesannya tak nyambung……monggo dibaca dulu sampai habis ya…..
Aku ingat dengan jelas dua hari yang lalu ketika saat teduh sebelum tidur, aku membaca Mazmur 42 dan 43. Dalam dua pasal ini ada tiga ayat yang sama kalimatnya : “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku!” – Aku tertegun. Karena ayat ini seakan bersuara ketika kubaca. Yah….harus kuakui dengan jujur belakangan ini ada hal yang sedang kupikirin dan cukup menyita energy. Dalam hati aku bertanya pada Tuhan : What should I do, Lord? – Sekali lagi aku tertegun. Muncul kalimat ini : percayalah padaKu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu dan segenap kekuatanmu. Tuhan! Kok tak nyambung?! Sempet-sempetnya lho aku protes ke Tuhan.
Kucoba merenungkan maksud Tuhan. Untuk kedua kalinya aku harus mengaku dengan sejujur-jujurnya…..bahwa belakangan ini aku kurang sepenuh hati dalam berdoa, kurang sepenuh hati dalam bersaat-teduh, kurang sepenuh hati membaca Alkitab. Hih! Kebangeten ya! Tak heranlah kalo hatiku tertekan dan jiwaku gelisah. Rupanya ada “saluran” yang mampet dan kesalahannya jelas bukan pada Tuhan tapi pada hatiku yang tak sepenuhnya untuk Tuhan. Hikz….forgive me, Lord.
Kuulang kalimat di atas yang tercetak miring : Aku percaya jika sesuatu dikerjakan dengan sepenuh hati maka hasilnya sangat luar biasa. Saat aku sepenuh hati menyembah Tuhan, sepenuh hati mengasihiNya maka hasilnya akan sangat luar biasa. Penghiburan dan damai sejahteraNya akan selalu menyertaiku. Tertekan? No way! Gelisah? Go away!
Seorang Yiruma yang tak kukenal yang dengan sepenuh hati menciptakan melodi indah aja mampu membuat aku yang tak bisa menari sampai berimajinasi menari-nari berputar-putar, apalagi jika aku dengan sepenuh hati mengasihi dan percaya kepadaNya - aku, engkau, dia dan semua orang yang telah ditebusNya dengan nyawa anakNya yang tunggal - aku yakin hati Tuhan akan tersentuh.
I love U, Lord… with all my heart!
-DW-
No comments:
Post a Comment