Mendengar kabar meninggalnya Mrs. Lee Kuan Yeuw cukup mengagetkan bagiku. Sebenarnya aku ga ngikuti berita tentang kehidupan beliau. Yang kutahu beliau seorang wanita yang pintar. Dan sepertinya ramah karena dari foto-fotonya selalu terlihat senyum tulusnya. Masyarakat Singapore merasa sangat kehilangan sosok ibu. Begitu banyak ungkapan belasungkawa yang mereka tulis di akun Facebook. Bahkan mataku pun turut berkaca-kaca membaca ucapan mereka yang semua menunjukkan rasa cinta seorang anak kepada ibunya. Indahnya......
Bukan tentang pribadi Mrs. Lee Kuan Yeuw yang ingin kubahas di sini....melainkan cinta-kasih yang terjalin di antara Mr dan Mrs. Lee. Seperti juga cinta-kasih yang terjalin antara Bpk. BJ Habibie dengan Ibu Ainun Habibie. Saat sang istri terbaring sakit, sang suami dengan setia menemani. Mr. Lee setiap hari selalu menyempatkan membacakan puisi kesukaan Mrs. Lee. Sejak Ibu Ainun masuk rumah sakit di Jerman, Bpk. BJ Habibie tidak pernah beranjak dari sisinya sampai saat akhir hidupnya. Indahnya......
Mataku selalu berkaca-kaca saat melihat sepasang orang tua – tua dalam arti harafiah – yang dengan jujur dan tulus menyatakan perasaan kasihnya kepada pasangannya. Melalui bahasa-tubuh mereka, kita bisa melihatnya dengan jelas. Si kakek menggandeng si nenek menyeberang jalan. Si nenek menyodorkan lauk kepada si kakek. Berdua duduk tanpa sepatah kata terucap. Dalam diam yang sepi terlontar seribu kata di antara mereka. Hanya dengan melihat mata pasangannya mereka tahu apa yang ada dalam hatinya. Indahnya.....
Jujur.... terbersit perasaan iri kepada mereka. Akankah aku juga bisa mengalami hubungan yang erat seperti itu ? Suka duka dilalui bersama..... saat sehat kala sakit dijalani bersama.... badai menerjang gunung persoalan seakan makin menjulang tetap diterobos bersama-sama...... ? *Sederet pertanyaan yang timbul dari hati yang pernah terluka dan rupanya belum sembuh dengan sempurna :p
Saat kita melihatnya kita bisa iri..... padahal sebenarnya apa yang kita lihat itu adalah hasil dari banyak proses kehidupan. Kita tidak melihat saat mereka bertengkar masalah siapa yang jadwalnya antar anak les atau berantem hanya gara-gara lupa matikan kran air :) Yang pasti mereka berhasil melalui semua tantangan tersebut. Dan Tuhan memberi mereka “award” berupa ikatan cinta-kasih yang semakin hari semakin erat dan tebal. Indahnya......
Akhir perenunganku malam ini (ga terasa sudah pk. 00.20) : ga ada manusia yang sempurna. Hhmmm....kayaknya ga nyambung ya? Maksudku adalah untuk sampai pada kondisi saling mengasihi dengan “erat dan tebal” tidak diperlukan 2 orang yang sempurna melainkan cukup 2 orang yang mau dibentuk dan diproses. Aku sangat yakin aku juga akan mengalami semua hal indah itu jika aku mau melalui semua proses yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupku. Ada usaha, tenaga, waktu, mungkin juga perasaan terluka yang harus kulalui untuk aku sampai pada suatu akhir yang sangat luar biasa indah. DAN....itu semua harus dimulai dari sekarang! Ada 1 langkah yang harus diambil untuk sampai ke garis akhir dan itu adalah Trust in God. Dia tidak akan mengecewakan anakNya. Indahnya.....
Note :
Perasaanku masih penuh dengan haru-biru karena meninggalnya Mrs. Lee padahal aku ga kenal. Aneh tapi nyata hehe.....
Tengkyu buat konci-konciku yang selalu memberi semangat bahwa “saatnya akan segera tiba”. Amin........... :D
-DW-
No comments:
Post a Comment