Tuesday, October 12, 2010

TAKE IT FOR GRANTED

Menurut Longman Dictionary of Contemporary English, arti dari take something/someone for granted adalah :
1. To accept a fact or situation without questioning its rightness.
example : I took it for granted that you’d want to come with us, so I bought you a ticket
2. To treat someone or something with too little attention or concern, not recognize the true value of.
example : He’s so busy with his job that he takes his family for granted

Contoh kalimat pertama di atas kalo diterjemahkan dalam bahasa-Indonesia-gaul akan terdengar begini : “Aku yakin kamu mau gabung ama kami, makanya kami belikan tiket untukmu”

Aku coba mencari arti “take it for granted” dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti. Ada beberapa pengertian: “Ya emang uda seharusnya begitu” ato “Aku yakin dia akan lakukan ...bla..bla....” ato “Aku tau banget dia memang begitu”. ( Kalo temen-temen ada yang tau arti yang lain lagi....tolong tambahin ya... )
Sekarang aku coba mencari tau kenapa bisa timbul istilah ini? Mengapa seseorang bisa “take it for granted” terhadap orang lain ato suatu situasi? Ternyata jawabannya cukup simple : seseorang seringkali melakukan hal yang sama dalam segala situasi dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga menempel suatu “predikat” ato lebih tepatnya “seakan-sebuah-karakter”. Haduh....kok ribet ya? Gimana neh caranya bikin bahasa yang mudah dipahami? Hikz...... :(

Ok...ok....kita langsung menuju topik utama aja ya... kita dengar pendapat beberapa orang ini :

“Tenang aja...dia kan Kristen, so dia pasti akan mengampunimu meskipun kamu tidak minta maaf duluan. Kalo dia ga mau mengampuni berarti dia cuma Kisten KTP”

“Oh....si itu ya? Ga mungkin dia marah hanya gara-gara kamu ngebohongin dia , secara dia itu uda pelayanan lho....masa dia ga jadi pelaku firman ?”

“Kalo butuh bantuan minta aja ama si A. Pasti dia akan beri. Kan katanya Tuhan mengajarkan untuk penuh kasih pada sesama”

Masih panjang deretan kalimat sejenis , kalo diterusin bakal nyaingin jarak Anyer-Panarukan bolak-balik 100x hehe.... [another lebay statement :p ]

Uda jadi “trade-mark” orang Kristen kudu penuh kasih, penuh pengampunan de el el. Bener banget friends.... sampe-sampe orang dunia juga “take it for granted” kepada orang Krsiten kalo urusan kasih dan pengampunan. Penilaian positif yang tentunya harus terus dipertahankan.

Jujur.......aku tergelitik untuk menulis tentang hal ini setelah membaca sebuah eh... dua buah status di FB :) [ ga usah kusebutkan milik siapa ya... karena kurang etis ]

Saat membaca status tersebut tiba-tiba yang muncul di pikiranku adalah “nih orang maunya menuntut orang lain melakukan hal yang dia inginkan tapi dia sendiri ga mau lakukan bagiannya”. Kalimat yang dia tulis sangat rohani, hampir sejenis dengan kalimat-kalimat di atas. Intinya, dia mempertanyakan haknya, tapi lupa kalo dia juga punya kewajiban. Kalo yang nulis orang belum kenal Yesus mungkin aku masih bisa maklum, tapi ini orang Kristen bo! Hehe...aku kok jadi ikutan “take it for granted” :D

Doa Bapa Kami sangat jelas mengajar kita untuk mengampuni orang lain.
Tuhan Yesus menuntut kita mengampuni saudara kita 77x7 kali, bahkan musuh kita sekali pun.
Tetapi jangan lupa.... Tuhan Yesus juga mengingatkan kita agar tidak menghakimi saudara kita. “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di matamu tidak engkau ketahui?” (Mat 7:3)

Saat kita mempertanyakan “kredibilitas” kekristenan saudara seiman , kita sudah masuk dalam zona “menghakimi” walaupun sebenarnya kita hanya bermaksud “take it for granted”. Beti alias beda tipis tapi akibatnya fatal.

So....kita harus gimana dong? Kalo kita ngeliat ada temen yang “tidak-berlaku-sebagaimana-mestinya-orang-Kristen” apakah kita diem aja? Ga salah kan kalo kita mengingatkan dia?

Contemplation mode : ON .......................... after 20 minutes , these are my own-opinions :
1. Aku akan terlebih dulu introspeksi sebelum ‘ngomentari’ orang lain
2. Jika penilaianku terhadap seseorang salah, aku harus mau dengan segera merubahnya
...................... canceled
...................... canceled
...................... canceled
10. Jauh lebih baik jika aku tidak mengomentari sikap orang lain. Cukup kuambil pelajaran dari apa yang dilakukannya. Jika baik dan benar, boleh kutiru. Jika salah, aku tidak mau melakukan kesalahan yang sama.

Nulis aja sih gampang.....melakukannya itu yang suuuullllitttttt.......hehe..... Tapi aku percaya bersama Tuhan tidak ada perkara yang sulit untuk dilakukan. Amin !!!


Notes :
Tulisan ini sangat membutuhkan masukan dari teman-teman. Jesus bless you all !


-DW-

1 comment:

  1. emang rada susah ngebahasaindonesiain idiom-idiom inggris.. ahaha.. thengs buat masukannya. JBU

    ReplyDelete