Wednesday, October 20, 2010

KISAH DARI PENGKOLAN JALAN MANDOR IREN

Setiap hari aku berangkat kerja naik bajaj.
Melalui jalan yang sama dari Sunter ke Cempaka Mas,
lewat jalan Mandor Iren.
Mungkin karena naik bajaj, aku mendapat sudut pandang yang pas
untuk melihat lingkungan yang kulewati.
Ditikungan jalan Mandor Iren ada CUCI MOTOR DUL STEAM
Sesekali aku melihat ada pelanggan disana
aku terkesan sekali.
Pasti heran kan... apanya yang mengesankan?
KERJA SAMA SUAMI ISTRI, itu jawabannya.
Si Suami dengan kaos diangkat dan perut buncitnya,
si Istri dengan daster sederhananya,
mereka menyabuni, menyemprot, mengelap saling bahu membahu.
Ketika tidak ada pelanggan mereka duduk santai dibangku kayu
kalau hari lagi panas sambil mengipas-ngipaskan koran
mereka mengobrol, santai.
Suatu ketika aku melihat mereka menikmati BRUNCH
(susah klo mau dibilang sarapan, ga tepat juga untuk makan siang).
Nikmat sekali rasanya makanan sederhana mereka.
Kusadari, alangkah damainya mereka.
Aku ikut bahagia.

(MJ)

KETIKA KITA MENUDING.....

Hari ini aku sebel dan kesel banget dengan seseorang yang merasa dirinya paling benar.
Seperti biasa aku akan curhat dalam SEMINAR HARIAN.
Ngomel, berkomentar, mengeluh, dsb, dsb, dst......
Terus aku ngomong ke ZO, dia menuding orang, padahal ketika kita menuding
3 jari yang lain menunjuk ke diri kita sendiri.
Kemudian aku tersentak sendiri dengan perkataanku.
Bukankah aku juga melakukan itu???
Aku menuding dia sebagai ORANG PALING BENAR.
Lalu apakah aku????

(MJ)

Monday, October 18, 2010

H – 30 (baca: H-39 )


Guys ... ga lama setelah aku menulis H-40 tiba-tiba datanglah kabar gembira itu.... saking gembiranya neh aku sampe ga tau mau ngomong apa ~ speechless mode : ON ~ aku hanya bisa komat-kamit mengucap syukur. Pengennya sih jingkrak-jingkrak sambil teriak : TUHANku wwooookkeeeeee..........banget deh! 4 thumbs-up for my Lord! [pinjem jempol ponakan sebentar ^^] tetapi waktu dan tempat ga memungkinkan hehe...

Ada 2 hal yang aku syukuri saat itu : yang pertama sudah tentu karena kabar gembira itu, yang kedua yang lebih penting adalah aku boleh melewati masa-masa “kepercayaan ku diuji” dan aku LULUS!
Allah yang kusembah adalah Allah yang sama yang disembah oleh Abraham. Allah yang menepati janjiNya kepada Abraham juga akan menepati janjiNya kepadaku. Allahku tidak pernah berubah, dahulu, sekarang dan selamanya. Amin!

Kemudian aku langsung mengurus segala persyaratan yang harus dipenuhi agar di hari H semua bisa berjalan lancar...... BUT...... ternyata ada perubahan jadwal tanpa setahuku. Semangatku agak turun, ada sedikit rasa kesal kenapa kok ga berjalan 100% sesuai rencana awal. Tetapi kemudian semangatku membumbung lagi setelah seorang sahabatku mengingatkan : Tuhan tidak pernah setengah-setengah kalo memberkati. Bener banget! Akhirnya diperoleh win-win solution. Bahkan Tuhan bukakan jalan untuk hal-hal lain yang tadinya tidak terpikirkan. Pokoknya banyak banget deh bonusnya..... :D

“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” [1 Kor 2:9] – my another-favorite-verse :)

Akhir kata ........ jadilah judul tulisanku kali ini tidak murni “H-30” ada tambahan embel-embel (baca: H-39) karena memang jadwalnya mundur 9 hari dari rencana semula. Semua baik adanya. Haleluyah!

Singing :
Dari semula t’lah Kau tetapkan
Hidupku dalam tanganMu, dalam rencanaMu Tuhan
Rencana indah t’lah Kau siapkan
Bagi masa depanku yang penuh harapan

S’mua baik, s’mua baik
Apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku
S’mua baik, sungguh teramat baik
Kau jadikan hidupku berarti

Pesan moral edisi ini :
Semua baik yang Tuhan lakukan dalam hidupku. Pengujian... baik. Penundaan... baik. Perubahan jadwal... baik. Thanks God!

Wednesday, October 13, 2010

SOMBONG


Salah satu hobiku adalah mengamati tingkah-laku manusia dengan segala macam sifatnya. Aku banyak belajar dari mereka. Belajar bahwa ada yang baik dan yang buruk. Belajar mengenali perbedaannya. Belajar mengambil hikmahnya. Dan kalo memungkinkan aku ga perlu jatuh dalam kesalahan yang sama seperti yang mereka lakukan.

Di antara sekian banyak sifat manusia, ada satu yang cukup menggelitik rasa ingin tahuku yaitu sifat SOMBONG.

Kenapa sih kok tiba-tiba ngebahas soal SOMBONG ? Sebenarnya ga tiba-tiba juga sih hanya timing-nya baru pas sekarang ini. Kemarin malam di Doa Pengerja gereja kami, gembala pembina mengingatkan lagi agar kita tidak sombong.

Aku yakin semua orang ga suka ngeliat tingkah orang sombong. Eneg banget gitu... Kalo bisa sih tu orang dikirim ke kutub utara aja biar ngumpul ama penguin :p

Ada beberapa kata sinonim dari sombong, antara lain tinggi-hati, congkak, angkuh, sok-sok, belagu, banyak gaya, .................... (isi sendiri yaaa..) tapi intinya sama yaitu merasa diri lebih berharga, lebih penting, lebih berkuasa, lebih ini dan lebih itu dari orang lain plus sikap meremehkan orang lain.

Banyak ayat yang menyatakan bahwa “Allah menentang orang yang congkak”, “Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan” , “Tuhan semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan”, “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian” dan seterusnya...... Jadi kupikir hampir semua orang Kristen tau bahwa sombong itu bukan sifat yang baik tetapi pada kenyataannya hampir semua punya sifat itu bahkan terlihat dalam perkataan dan tingkah-laku. Hey! What’s wrong with them? Menurut pendapatku, mungkin penjelasan yang sederhana adalah bahwa kita semua membawa dosa-warisan.

Tapi kali ini aku ga pengen ngebahas dari sisi teologi karena aku belum mampu, daripada ntar malah salah nulis . Juga tidak dari sudut pandang psikologi karena butuh baca banyak buku untuk sampai suatu kesimpulan dan menuliskannya di sini. Aku hanya ingin sedikit berbagi hal yang kudapat dari hobiku mengamati mereka :)

Menurut pengamatanku ada hal yang menarik, ternyata ada beberapa macam orang sombong - dan yang mencolok ada 2 - sekali lagi ini menurut pengamatanku ya.... :
1. Orang sombong yang dengan sadar menyombongkan diri
2. Orang sombong yang tidak menyadari dirinya sombong

Kedua macam orang sombong ini sama-sama ngeselin sih tapi kalo dibanding-bandingin menurutku lebih ngeselin tipe yang kedua. Lebih tepatnya : ngeselin plus kasihan. Mengapa? Why? Opo’o ?
Coba kita bayangkan seandainya punya temen yang suka pamer. Apa aja dipamer-pamerin sampe kayak showroom [ ga lah yauw...hehe.... ]. Kadang kalo kita uda ga tahan dengerin kesombongannya kita mungkin akan nyeletuk dengan jujur : “Eh... elo sombong banget sih, fren”. Nah tipe 1 biasanya akan jawab : “Ini barang barang gue, ya suka-suka gue lah”. Ngeselin ya? He eh....tapi coba dengerin jawaban si tipe 2 : “Ha? Kok elo ngatain gue sombong sih? Kapan gue pernah sombong?” yang kadang-kadang disertai ekspresi sakit-hati-banget-banget ato terkadang pake gaya wajah-nan-polos. Guubrraakkkkkk!

Fren , pernah ngajak ngomong orang pingsan ? Dia jawab ga ? Uda tentu dia ga bisa jawab. Dia bahkan ga tau kalo kita ajak ngomong alias ga nyambung. Nah...kurang lebih begitulah kondisinya jika kita berhadapan dengan “orang-sombong-yang-tidak-sadar-bahwa-dirinya-ternyata-sombong”. Namanya aja ga sadar alias pingsan hehe.....

Trus apa dong solusinya kalo ketemu ama si tipe 2 ? Aku ga berani meng-klaim uda punya solusi yang afdol tapi aku punya sedikit tips. Jika si tipe 2 uda mulai mengeluarkan jurusnya kita dengerin aja sambil lalu, boleh juga kadang kita nimpalin, ngomporin :p tapi sambil jaga hati jangan sampe kesel bin bete. Kalo dirasa uda cukup lama dia bersombong-ria, dan pertahanan-diri kita uda sampe ambang batas, katakan dengan baik-baik kalo kita lagi ada urusan lain [maaf...bukan maksudku ngajarin bohong, terusin dulu bacanya ya.....] en tinggalin dia. Urusan lain yang kumaksud adalah melakukan hal lain yang jauh lebih berguna en bermanfaat bagi diri kita daripada bengong dengerin orang sombong hehe..... misalnya belajar, bantu mama cuci piring plus nyapu dibonusin ngepel :p

Memang gampang-gampang-susah terkadang susah-susah-gampang ngadepin orang sombong. Kita tidak bisa merubah sifat orang lain. Hanya Tuhan yang sanggup merubah sifat orang bahkan yang paling mustahil sekali pun. Mungkin kalo kita memiliki hubungan yang cukup dekat, kita bisa ambil kesempatan untuk bicara dari hati-ke-hati. Puji Tuhan kalo dia mau mendengar nasihat kita dan kemudian mulai merubah sifatnya yang kurang menyenangkan itu. Tapi ingat ya....kalo dia akhirnya berubah jangan trus gantian kita yang sombong karena ngerasa telah berhasil merubah dia.

Selama nulis ini aku beberapa kali berhenti sejenak, merenung....... jangan-jangan aku juga ga sadar kalo aku sombong ya? Secara aku pun diwarisi bibit dosa kesombongan dari nenek moyang Adam-Hawa. Waduh.....! jangan-jangan aku sering nulis en posting ini juga suatu bentuk kesombongan yang terselubung? Hanya Tuhan yang tau isi hati dan motivasiku yang sebenarnya ^^

Ihh....sombong banget sih tuh orang! Blethakkk! [pengen nimpuk pake bakiak deh hehe....sori :p]

Ayat renungan : “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Ams 4:23)

Pesan moral :
Ga ada untungnya sama sekali jadi orang sombong, yang didapat malahan hukuman dari Tuhan dan dijauhin oleh temen ^_^


-DW-

Tuesday, October 12, 2010

SIMPLE QUESTIONS

Yesterday, my boy skip 1 question when I asked him doing the English exercise, studying for final test. I asked him why and he said that the question was too easy. I insisted him to write down the answer and he walked away with book in his hand and grousing "I'm not that stupid… why should I write down "days" in a week??"

When he returned the book to me, I checked and asked him "How many days in a week?"
"7" he said. I gave the book back to him to re-check. He smiled embarrasedly…
Why??? He missed "Saturday" in the list..

Moral of the story : Never underestimate anything, no matter how simple and easy it is orrr… you will misss "SATURDAY"… ;D

TAKE IT FOR GRANTED

Menurut Longman Dictionary of Contemporary English, arti dari take something/someone for granted adalah :
1. To accept a fact or situation without questioning its rightness.
example : I took it for granted that you’d want to come with us, so I bought you a ticket
2. To treat someone or something with too little attention or concern, not recognize the true value of.
example : He’s so busy with his job that he takes his family for granted

Contoh kalimat pertama di atas kalo diterjemahkan dalam bahasa-Indonesia-gaul akan terdengar begini : “Aku yakin kamu mau gabung ama kami, makanya kami belikan tiket untukmu”

Aku coba mencari arti “take it for granted” dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti. Ada beberapa pengertian: “Ya emang uda seharusnya begitu” ato “Aku yakin dia akan lakukan ...bla..bla....” ato “Aku tau banget dia memang begitu”. ( Kalo temen-temen ada yang tau arti yang lain lagi....tolong tambahin ya... )
Sekarang aku coba mencari tau kenapa bisa timbul istilah ini? Mengapa seseorang bisa “take it for granted” terhadap orang lain ato suatu situasi? Ternyata jawabannya cukup simple : seseorang seringkali melakukan hal yang sama dalam segala situasi dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga menempel suatu “predikat” ato lebih tepatnya “seakan-sebuah-karakter”. Haduh....kok ribet ya? Gimana neh caranya bikin bahasa yang mudah dipahami? Hikz...... :(

Ok...ok....kita langsung menuju topik utama aja ya... kita dengar pendapat beberapa orang ini :

“Tenang aja...dia kan Kristen, so dia pasti akan mengampunimu meskipun kamu tidak minta maaf duluan. Kalo dia ga mau mengampuni berarti dia cuma Kisten KTP”

“Oh....si itu ya? Ga mungkin dia marah hanya gara-gara kamu ngebohongin dia , secara dia itu uda pelayanan lho....masa dia ga jadi pelaku firman ?”

“Kalo butuh bantuan minta aja ama si A. Pasti dia akan beri. Kan katanya Tuhan mengajarkan untuk penuh kasih pada sesama”

Masih panjang deretan kalimat sejenis , kalo diterusin bakal nyaingin jarak Anyer-Panarukan bolak-balik 100x hehe.... [another lebay statement :p ]

Uda jadi “trade-mark” orang Kristen kudu penuh kasih, penuh pengampunan de el el. Bener banget friends.... sampe-sampe orang dunia juga “take it for granted” kepada orang Krsiten kalo urusan kasih dan pengampunan. Penilaian positif yang tentunya harus terus dipertahankan.

Jujur.......aku tergelitik untuk menulis tentang hal ini setelah membaca sebuah eh... dua buah status di FB :) [ ga usah kusebutkan milik siapa ya... karena kurang etis ]

Saat membaca status tersebut tiba-tiba yang muncul di pikiranku adalah “nih orang maunya menuntut orang lain melakukan hal yang dia inginkan tapi dia sendiri ga mau lakukan bagiannya”. Kalimat yang dia tulis sangat rohani, hampir sejenis dengan kalimat-kalimat di atas. Intinya, dia mempertanyakan haknya, tapi lupa kalo dia juga punya kewajiban. Kalo yang nulis orang belum kenal Yesus mungkin aku masih bisa maklum, tapi ini orang Kristen bo! Hehe...aku kok jadi ikutan “take it for granted” :D

Doa Bapa Kami sangat jelas mengajar kita untuk mengampuni orang lain.
Tuhan Yesus menuntut kita mengampuni saudara kita 77x7 kali, bahkan musuh kita sekali pun.
Tetapi jangan lupa.... Tuhan Yesus juga mengingatkan kita agar tidak menghakimi saudara kita. “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di matamu tidak engkau ketahui?” (Mat 7:3)

Saat kita mempertanyakan “kredibilitas” kekristenan saudara seiman , kita sudah masuk dalam zona “menghakimi” walaupun sebenarnya kita hanya bermaksud “take it for granted”. Beti alias beda tipis tapi akibatnya fatal.

So....kita harus gimana dong? Kalo kita ngeliat ada temen yang “tidak-berlaku-sebagaimana-mestinya-orang-Kristen” apakah kita diem aja? Ga salah kan kalo kita mengingatkan dia?

Contemplation mode : ON .......................... after 20 minutes , these are my own-opinions :
1. Aku akan terlebih dulu introspeksi sebelum ‘ngomentari’ orang lain
2. Jika penilaianku terhadap seseorang salah, aku harus mau dengan segera merubahnya
...................... canceled
...................... canceled
...................... canceled
10. Jauh lebih baik jika aku tidak mengomentari sikap orang lain. Cukup kuambil pelajaran dari apa yang dilakukannya. Jika baik dan benar, boleh kutiru. Jika salah, aku tidak mau melakukan kesalahan yang sama.

Nulis aja sih gampang.....melakukannya itu yang suuuullllitttttt.......hehe..... Tapi aku percaya bersama Tuhan tidak ada perkara yang sulit untuk dilakukan. Amin !!!


Notes :
Tulisan ini sangat membutuhkan masukan dari teman-teman. Jesus bless you all !


-DW-

CONTENTED

Life is so simple.
Today I feel contented because I finished cooking meal for my hubby and kids in the morning for their lunch and arrive in the office in time.. :D
All was set before I start working..


Thank you God, that You, again, Bless me "one" today..


(ZO)

Monday, October 11, 2010

GO BRANDON! GO! GO! BRANDON! AUW!


Sosok anak laki-laki berumur 8 tahun ini cukup ‘mencuri’ perhatian rakyat Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Yup..betul sekali.... dia adalah Brandon de Angelo, seorang peserta IMB (Indonesia Mencari Bakat), sebuah ajang pencarian bakat yang ditayangkan oleh sebuah stasiun TV swasta indonesia. Brandon menjadi peserta dengan kategori penari hip-hop. Dan sekarang dia masuk dalam 3 besar putaran final. Dia merupakan finalis termuda. Dia baru berusia 8 tahun bo! Bakatnya sungguh luar biasa. Perlu kecerdasan tersendiri untuk bisa menghapal gerakan-gerakan dalam koreografi yang cukup sulit bahkan untuk orang dewasa sekalipun (apalagi bagiku....fiiuuhh! )

Dan malam ini Brandon tereliminasi. Dia tidak berhasil masuk ke babak 2 besar. Hikz....ikut sedih liat dia nangis secara aku nge fans banget en gemes ngeliat wajahnya yang imoetz (boleh dong sekali-kali lebay hehe....) terlihat menangis dan tertawa sekaligus. I will miss you, Brandon :(

Ada 2 hal yang sangat menyolok dalam pandanganku saat meliat pengumuman eliminasi tersbut :
1. Brandon menerima kekalahannya dengan lapang-dada.
2. Kebersamaan dan saling mendukung di antara para finalis.

Moment di panggung IMB malam ini mengingatkan aku dengan berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini di negeri kita tercinta. Pertikaian antar tetangga, perang antar suku, perang antar umat beragama, anggota dewan yang saling mengecam dan begitu banyak hal yang sejenis. Dari “kacamataku” intinya cuma satu : mau dianggap lebih unggul dari yang lain tetapi tidak mau menerima saat mengetahui bahwa pihak lain ternyata lebih unggul. So pathetic!

Kembali ke Brandon. Untuk ukuran anak sekecil dia biasanya sangat sulit untuk menerima kekalahan. Coba kita liat anak kita, keponakan kita, anak tetangga, dan anak-anak lain yang seumuran dengan Brandon. Kecenderungannya adalah ingin lebih menang, lebih unggul dari teman-temannya. Dan saat mengalami kekalahan juga cenderung untuk mencari “kambing hitam” alias mencari kesalahan pada diri orang lain sebagai sebab dari kekalahannya. Seringkali kita berkomentar “ah...itu kan manusiawi lagipula mereka kan masih anak-anak”. No..no..no.... ! (hihihi...itu kebiasaanku kalo keponakanku berbuat sesuatu yang salah :p ) jangan memakai alasan itu untuk pembenaran. Bukan maksudku memuji en memuja Brandon dengan berlebihan tapi respon yang dia perlihatkan saat mendengar bahwa dia tereliminasi bisa sangat menginspirasi banyak anak Indonesia untuk mengikuti teladannya. Ya....Brandon sudah menjadi idola-cilik-baru .

Saat Adi MS memberikan komentar setelah Brandon tampil , dia mengatakan bahwa masing-masing orang diberi kemampuan berbeda. Yup... bener banget. Si A mungkin sangat jago bermain musik tapi si B pandai memasak – ga nyambung ya contohnya? Hehe...sengaja.com :p - sungguh luar biasa jika terjalin kolaborasi. Si B makin bersemangat memasak yang terenak untuk si A dengan diiringi alunan musik si A. Saling mengisi dan saling melengkapi. Satu lagi komentar Adi MS yang kucatat yaitu tentang para pendukung 3 finalis yang hadir di studio yaitu bahwa para pendukung tersebut bisa saling menghargai pendukung finalis yang lain. Tidak terjadi saling ejek apalagi sampai tawuran layaknya yang terjadi di antara supporter sepak bola (maap...maap...jangan tersungging eh tersinggung ya... bagi yang merasa dirinya pencinta sepak bola hehe....).

Aku berangan-angan alangkah indahnya jika sejak kecil kita mendidik anak-anak kita hal-hal yang baik dan yang terutama adalah hal-hal yang benar. Ingat , hal yang baik belum tentu benar. Kita ajarkan mereka untuk bisa menerima perbedaan, menerima kekalahan dengan lapang-dada, dan berusahan untuk terus bersemangat melakukan yang lebih baik lagi di lain kesempatan, serta yang terutama adalah memiliki empati kepada pihak yang kurang beruntung. Kita diberi mandat oleh Tuhan untuk melahirkan generasi muda yang memiliki kualitas mental yang baik. Yang akan meneruskan memimpin bangsa dan negara ini menjadi lebih baik, lebih baik dan terusssssss lebih baik !

Dalam 1 Korintus 12, sepanjang pasal dibahas tentang 2 thema yaitu ‘Rupa-rupa karunia tetapi satu Roh’ dan ‘Banyak anggota tetapi satu tubuh’. Apa maksud rasul Paulus menuliskan hal ini? Aku yakin rasul Paulus sangat hafal dengan mazmur yang ditulis Daud bahwa kejadian kita adalah dahsyat dan ajaib! (Mzm 139:14.....it’s my favorite :) ). Tuhan menciptakan kita unik dan istimewa. Masing-masing kita membawa sifat Allah yang istimewa. Begitu luar biasanya Allah kita sehingga menurut aku tidak mungkin sifat Allah bisa ‘ditampung’ hanya dalam tubuh 1 orang saja. Tuhan memilih untuk menempatkannya dalam semua ciptaanNya. Untuk itulah kita memiliki sifat yang berbeda, karakter yang berlainan dan talenta yang beragam. Semua untuk saling melengkapi dan yang terutama adalah untuk menyatakan kedahsyatan Allah kita. “Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakinya” (1 Kor 12:18) Yes!!

Ehem....’talenta’ keponakanku berantakin meja belajarnya, talentaku beresin meja...so...klop ya? Tapi aku kok masih sering kesel ya tiap kali dia ga mau beresin buku-bukunya sehabis belajar? :p

Hoaeemmm....uda ngantuk neh.... ups..ternyata uda jam 12 malam. Zzzzzz...... *masuk alam mimpi... :)

Go Brandon ! Go! Go! Brandon! Auw!


-DW-

Friday, October 8, 2010

H-40 ( Kepercayaan ku diuji )


Wow! Hari-hari berlalu seperti seorang sprinter melesat di track stadion Olympiade *lebay.com :p
Sepuluh hari lagi telah berlalu..... sekarang sudah masuk H-40

Sejujurnya dari relung hatiku yang terdalam (sedalam tubir laut hehe....) dalam lima hari terakhir ini aku merasa terombang-ambing. Padahal firman Tuhan berkata di Yakobus 1:6-7 bahwa “orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan”.
It means....aku sedang dalam kondisi tidak percaya full kepada Tuhan.... :(

Ouw! How come?! Mungkin ada yang berkomentar demikian karena dalam tulisanku di H-50 aku kelihatan begitu beriman penuh. But....inilah kenyataan yang senyata-nyatanya friend.... kita kan ga boleh bohong yaaa.. Seringkali kita menipu diri sendiri dengan alasan harus terus beriman dan menumbuhkan iman itu dari sekecil benih biji sesawi hingga menjadi sebuah pohon sesawi yang sangattttt besarrrrrr.......

Sekali lagi kukatakan sejujur-jujur-jujurnya.....aku lebih suka memilih cara terbuka dan apa adanya berkata kepada Tuhanku : Tuhan, I’m sorry.... saat ini imanku sedang melempem. Aku bimbang, aku ragu apakah impianku akan menjadi kenyataan. Tolong aku Tuhan. Aku mau percaya full padaMu bahwa Engkau sanggup mengubah keadaan yang paling mustahil sekali pun. Tolongggg aku ya Tuhannnn...... pleaseeee Lord !

Lalu......BUM! tidak terjadi apa-apa....! Realita yang kuhadapi tetap sama. Tetapi ada satu perbedaan mendasar yang kualami. Hatiku merasa lega, plong banget. Kuletakkan bebanku di bawah kakiNya. Benar-benar kutinggalkan di sana. Tidak kuambil lagi setelah aku selesai berdoa dan berkata AMIN :)

Ada satu peristiwa dalam Alkitab yang menjadi favoritku sejak Tuhan membukakan artinya untukku secara pribadi sekitar 2 tahun yang lalu. Yaitu peristiwa Abraham diminta oleh Tuhan untuk menyerahkan anak kesayangannya, Ishak. Aku bisa merasakan bagaimana perasaan Abraham saat anak yang dijanjikan oleh Tuhan dan sudah dinanti-nantikan kelahirannya selama 25 tahun tapi pada akhirnya Tuhan minta kembali. Mending kalau cuma diminta untuk dijadikan misalnya sebagai nabiNya yang diutus ke bangsa-bangsa. Abraham masih bisa ketemu. Tapi bayangkan bagaimana Abraham masih bisa ketemu Ishak kalau ternyata yang Tuhan minta adalah mengorbankannya alias dibunuh dan dibakar sebagai korban persembahan! (uda kebayang belom? Ayo bayangkan dulu biar lebih afdol pengertiannya...hehe....)

Setiap kali aku dihadapkan pada situasi dimana aku berpikir bahwa Tuhan akan memberikan apa yang menjadi kerinduanku tetapi kemudian kok sepertinya pada detik-detik terakhir Tuhan tarik kembali, aku selalu teringat dengan peristiwa di Kitab Kejadian 22:1-19 itu. Saat mengalami penundaan bahkan seakan-akan suatu pembatalan janji Tuhan biasanya respon pertama adalah kecewa dan mungkin marah kepada Tuhan. Tetapi puji Tuhan aku sudah dimampukan untuk melihat jauuuhhhh ke depan. Mengingat apa yang telah Tuhan lakukan pada Abraham juga akan Dia lakukan untukku, untuk kita semua anak-anakNya. Tuhan hanya ingin melihat bagaimana sikap hati kita. Apakah kita masih percaya padaNya? Apakah kita masih berharap padaNya? Bagiku tidak ada setitik sekecil apa pun yang dapat dipakai sebagai alasan untuk mempertanyakan kebaikan Tuhan!

Tuhanku memang sungguh rruuaaarrr biasaaaa.....Dia sungguh Tuhan yang setia, yang selalu memberikan penghiburan. Tadi sore kami latihan musik dan belajar 1 lagu baru (sebenarnya sih lagu lama tapi belum pernah dinyanyikan di ibadah) judulnya Yesus, Tuhanku ajaib.

Aku sangat diberkati dengan syairnya. Kutuliskan di sini ya ...

Yesus, Tuhanku ajaib. Heran perbuatanNya.
Tiada yang mustahil bagi Dia. Yesus, Tuhanku ajaib.
Haleluya...halelluya.... mujizat yang diperbuatNya sungguh ajaib.
Haleluya...haleluya....untuk selama-lamanya Tuhanku ajaib.


Pesan moral kali ini adalah :
Apa pun permasalahan yang kualami tidak ada satu pun yang sanggup mengubah rencana Tuhan bagiku. Rencana Tuhan-lah yang terbaik dan Dia sungguh teramat sanggup untuk mewujudkannya. Amin !


-DW-

Thursday, October 7, 2010

TRUE LOVE

Mendengar kabar meninggalnya Mrs. Lee Kuan Yeuw cukup mengagetkan bagiku. Sebenarnya aku ga ngikuti berita tentang kehidupan beliau. Yang kutahu beliau seorang wanita yang pintar. Dan sepertinya ramah karena dari foto-fotonya selalu terlihat senyum tulusnya. Masyarakat Singapore merasa sangat kehilangan sosok ibu. Begitu banyak ungkapan belasungkawa yang mereka tulis di akun Facebook. Bahkan mataku pun turut berkaca-kaca membaca ucapan mereka yang semua menunjukkan rasa cinta seorang anak kepada ibunya. Indahnya......

Bukan tentang pribadi Mrs. Lee Kuan Yeuw yang ingin kubahas di sini....melainkan cinta-kasih yang terjalin di antara Mr dan Mrs. Lee. Seperti juga cinta-kasih yang terjalin antara Bpk. BJ Habibie dengan Ibu Ainun Habibie. Saat sang istri terbaring sakit, sang suami dengan setia menemani. Mr. Lee setiap hari selalu menyempatkan membacakan puisi kesukaan Mrs. Lee. Sejak Ibu Ainun masuk rumah sakit di Jerman, Bpk. BJ Habibie tidak pernah beranjak dari sisinya sampai saat akhir hidupnya. Indahnya......

Mataku selalu berkaca-kaca saat melihat sepasang orang tua – tua dalam arti harafiah – yang dengan jujur dan tulus menyatakan perasaan kasihnya kepada pasangannya. Melalui bahasa-tubuh mereka, kita bisa melihatnya dengan jelas. Si kakek menggandeng si nenek menyeberang jalan. Si nenek menyodorkan lauk kepada si kakek. Berdua duduk tanpa sepatah kata terucap. Dalam diam yang sepi terlontar seribu kata di antara mereka. Hanya dengan melihat mata pasangannya mereka tahu apa yang ada dalam hatinya. Indahnya.....

Jujur.... terbersit perasaan iri kepada mereka. Akankah aku juga bisa mengalami hubungan yang erat seperti itu ? Suka duka dilalui bersama..... saat sehat kala sakit dijalani bersama.... badai menerjang gunung persoalan seakan makin menjulang tetap diterobos bersama-sama...... ? *Sederet pertanyaan yang timbul dari hati yang pernah terluka dan rupanya belum sembuh dengan sempurna :p

Saat kita melihatnya kita bisa iri..... padahal sebenarnya apa yang kita lihat itu adalah hasil dari banyak proses kehidupan. Kita tidak melihat saat mereka bertengkar masalah siapa yang jadwalnya antar anak les atau berantem hanya gara-gara lupa matikan kran air :) Yang pasti mereka berhasil melalui semua tantangan tersebut. Dan Tuhan memberi mereka “award” berupa ikatan cinta-kasih yang semakin hari semakin erat dan tebal. Indahnya......

Akhir perenunganku malam ini (ga terasa sudah pk. 00.20) : ga ada manusia yang sempurna. Hhmmm....kayaknya ga nyambung ya? Maksudku adalah untuk sampai pada kondisi saling mengasihi dengan “erat dan tebal” tidak diperlukan 2 orang yang sempurna melainkan cukup 2 orang yang mau dibentuk dan diproses. Aku sangat yakin aku juga akan mengalami semua hal indah itu jika aku mau melalui semua proses yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupku. Ada usaha, tenaga, waktu, mungkin juga perasaan terluka yang harus kulalui untuk aku sampai pada suatu akhir yang sangat luar biasa indah. DAN....itu semua harus dimulai dari sekarang! Ada 1 langkah yang harus diambil untuk sampai ke garis akhir dan itu adalah Trust in God. Dia tidak akan mengecewakan anakNya. Indahnya.....

Note :
Perasaanku masih penuh dengan haru-biru karena meninggalnya Mrs. Lee padahal aku ga kenal. Aneh tapi nyata hehe.....
Tengkyu buat konci-konciku yang selalu memberi semangat bahwa “saatnya akan segera tiba”. Amin........... :D

-DW-