Menurut si Pengkotbah :
Tidak ada yang kekal di dunia. Tiada kesenangan yang abadi. Tiada kesedihan yang mutlak. Segala sesuatu ada batasnya.
Adalah sia-sia untuk mengejar dan menumpuk kekayaan (manusia tak pernah puas) - Pkh 5:9
Adalah sia-sia untuk meraih jenjang karier setinggi langit (dasarnya adalah iri hati) - Pkh 4:4
Adalah sia-sia untuk mencari kebahagiaan (tak ada kebahagiaan sejati) - Pkh 2:1
Adalah sia-sia mengukir prestasi untuk dikenang (manusia adalah makhluk pelupa) - Pkh 1:11,16
Adalah sia-sia mencari keadilan sampai ke ujung bumi (bahkan di pengadilan pun terdapat ketidakadilan) - Pkh 3:16
Adalah sia-sia untuk menjaga kesehatan (daya tahan tubuh makin tua makin menurun)
Adalah sia-sia menikmati makanan yang sedap-sedap (kelezatan makanan hanya sejauh kecapan lidah)
Adalah sia-sia berinovasi (tak ada sesuatu yang benar-benar layak disebut “baru”) - Pkh 1:9-10
Bahkan.....mengejar hikmat pun adalah tindakan penuh dengan kesia-siaan (makin berhikmat dan makin berpengetahuan memperbanyak kesedihan karena makin tahu betapa tidak adilnya hidup ini) - Pkh 1:18
Karena ......nasib manusia pada akhirnya adalah sama baik untuk si kaya-miskin, si pintar-bodoh, si bahagia-sengsara, si benar-fasik, si tahir-najis .... yaitu KEMATIAN. (Pkh 9:2-3)
Pkh 2:20 - Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari
Ya.....Segala sesuatu adalah sia-sia jika dilakukan hanya dengan tujuan untuk kepuasan duniawi-fisik yang bersifat sementara.
Akan tetapi segala kesia-siaan tersebut dapat diubahkan menjadi sesuatu yang berarti hanya melalui rasa takut dan hormat akan Allah
Hasil usaha dan jerih lelah hanya dapat dinikmati karena adanya anugerah Allah
Pkh 2:24 - Tak ada yg lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah
Pkh 2:25 - Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?
Pkh 3:13 - Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati hasil kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Janganlah berusaha untuk menyelami pikiran Allah karena tidak akan pernah berhasil !
Pkh 3:11 - Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pkh 8:17 – maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari.
Hidup adalah Misteri Ilahi .
Akhir kata dari segala yang didengar ialah : takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. – Pkh 12:13
- DW -
No comments:
Post a Comment