Kisah ini diceritakan oleh Pastor Andreas di Gereja St. Yohanes Bosco, Sunter, Jakarta.
Terjadi saat kerusuhan Mei 1998 (klo ga salah).
Saat itu tengah malam, telepon di salesian Don Bosco berdering.
Seorang ibu menelpon dalam ketakutan.
Banyak perusuh menyerbu masuk perumahannya. Suaminya sedang tidak dirumah. Dan saat itu dia hanya bersama ke tiga anaknya.
Pastor bertanya kenapa ibu tidak menelpon ke kepolisian? Si ibu menjawab dia melihat kalender Maria Bunda Penolong dan ada nomor telpon salesian.
Pastor kemudian mengajak si ibu berdoa. Ketika mereka sedang berdoa terdengar suara para perusuh makin menjauh.
Keesokan harinya, si ibu baru menyadari para tetangga di serbu perusuh dan rumahnya terlewatkan.
Kisah ini terjadi d Timor Leste (dulunya Timor Timur).
Cerita ini juga diceritakan oleh Pastor Andreas saat homili Misa di Paroki St Yohanes Bosco.
Saat itu 2 Pastor sedang mengurus perpanjangan ijin tinggal di imigrasi. Seperti biasa birokrasi berbelit-belit. Dan akhirnya perpanjangan ijin tinggal ditolak.
Sebelum meninggalkan bagian imigrasi, para Pastor memberikan kalender Salesian Don Bosco yang bergambar Maria Bunda Penolong sebagai kenang-kenangan.
Ketika mereka hendak berlalu seorang petugas bertanya siapakah perempuan digambar itu. Pastor menjawab itu ibu kami. Sang petugas bercerita bahwa semalam dia bermimpi bertemu dengan perempuan yang ada di kalender dan diberi pesan supaya menjaga anak-anaknya. Kemudian ijin tinggal diperpanjang.
Kisah ini dialami oleh adikku.
Terjadi sekitar tahun 2002 di Surabaya.
Kamar mertuanya terbakar.
Mulanya dari lampu neon yang terbakar hingga akhirnya membakar seluruh isi kamar. Ranjang, korden, televisi dan lainnya semua hangus.
Setelah api berhasil dipadamkan, diperiksa apa yang masih tersisa.
Hanya satu. Kalender Maria Bunda Penolong yang hanya terbuat dari kertas kalender pada umumnya.
Setiap tahun Salesian Don Bosco selalu mencetak kalender dengan satu gambar Maria Bunda Penolong dalam berbagai versi.
Kisah-kisah ini diceritakan bukan dengan maksud kita memuja selembar kalender.
Tapi mengingatkan kita bahwa kita memiliki ibu yang demikian baik, yaitu ibu Penebus kita.
(MJ)
No comments:
Post a Comment