Wednesday, July 22, 2009

"NASI"

Nasi…terbuat dari beras yang dimasak dengan air secukupnya. Istilahnya “menanak nasi”. Kalau airnya terlalu banyak akan berubah nama menjadi Bubur.
Kalau airnya diganti dengan santan, akan berubah lagi menjadi Nasi Lemak atau Nasi Uduk. Kalau diberi santan plus kunyit akan jadi Nasi Kuning yang biasanya dipakai untuk acara tumpengan.
Ngomong-ngomong tentang nasi, bagi orang Indonesia tiada hari tanpa nasi. Bahkan ada yang ekstrim banget kalau makan siang dan malan tidak pakai nasi dianggap belum makan dengan lengkap….(hm..sepertinya ada seorang teman bahkan tidak bisa tidur sebelum menyantap nikmatnya sepiring nasi)

Ternyata memasak beras untuk dijadikan nasi tidaklah semudah bayangan kita.
Dulu semasa kecil, tips membuat nasi yang paling sederhana adalah menambahkan air setinggi 1 ruas jari dalam panci berisi beras. Setelah airnya habis, beras setengah matang tersebut diaduk-aduk lalu dipindahkan ke dalam dandang dan dimasak dengan cara mengukusnya sampai matang.
Mudah kan…? Ternyata tidak. Belum tentu nasi yang dihasilkan tidak lembek atau malah mungkin jadinya terlalu kering. Memang tergantung juga dari jenis berasnya.

Pernahkah terpikirkan jika gara-gara nasi nasib seseorang bisa menjadi lebih baik atau sebaliknya?
Tidak percaya ? coba sesekali nonton serial Korea berjudul Jang Geum.
Nasi menentukan nasib seorang dayang menjadi Ketua Dapur, sebuah posisi yang memiliki prestige tinggi dalam sebuah kerajaan. Resep rahasianya ternyata sederhana sekali : Memasak dengan ‘hati’

Mungkin ada diantara pembaca yang menggerutu (dalam hati), “ngapain hhabisin waktu baca tentang nasi? Mending urusin sahamku yang gara-gara bom Marriot turun 5 point”
Eits…tunggu dulu ! Please..please….let me finish.. 5 more minutes…4 more….oke-oke lah 2 more.. Suwer !

The point is :
Terkadang kita menganggap remeh sesuatu yang sudah terlalu sering kita lihat. Kita merasa sudah kenal luar-dalam. Kita memperlakukannya dengan cara yang rutin…biasanya ya begitu kok.. mungkin itu jawaban kita.
Padahal dari sesuatu yang sederhana juga memiliki sisi-sisi yang mungkin bahkan belum pernah terpikirkan oleh kita. Bayangkan seperti sebuah berlian yang memiliki beribu sisi.
Jika kita selalu memakai HATI untuk memandang segala sesuatu, setiap saat kita akan dikejutkan oleh hal-hal yang mengagumkan.
Dari contoh tentang nasi yang merupakan makanan pokok sehari-hari, kita bisa belajar bahwa menanak nasi pun jika dilakukan dengan segenap hati (beras dicuci dengan benar, dimasak dengan air yang tepat, menggunakan panci yang sesuai) akan menghasilkan sesuatu yang mengagumkan yaitu tubuh yang sehat dan hati yang penuh dengan sukacita karena ucapan syukur.


NASI + HATI = JABATAN

SESUATU + HATI = KEAJAIBAN

- DW -
22 july ‘09

No comments:

Post a Comment