Wednesday, June 2, 2010

SUNGGUH BERAT HIDUP DI JAKARTA

18 tahun lebih aku tinggal di Jakarta.
Koq aku belum merasa betah ya.........
Gedung2 pencakar langit yang kerenz abiss itu bagiku cuma seperti wanita buruk rupa yang berdandan. Hanya tampak luarnya yang cantik. Demikian pula dibelakang gedung2 yang hebat itu, rumah2 penduduk banyak yang dibawah standard tempat tinggal yang layak.
Kondisi jalan2 juga sama saja, jalan2 protokol aja yang mulus, selebihnya banyak lubang mau yang gede ato yang kecil. Bertahun2 kondisi seperti itu dibiarkan saja. Kalo pejabat mau lewat nah...ada harapan bakal diperbaiki.
Kalo mau ulang tahun, Jakarta juga berdandan.
Beda lagi kisahnya dengan perumahan aku tinggal. Namanya sih komplek Danau Indah, tapi koq ya jauh dari itu. Sampah berserakan dijalanan. Mau kotoran anjing ato kucing banyak juga. Kalo kita jalan kaki seringkali kita menemukan bangkai tikus ato kodok. Jadi mana bisa menikmati keindahan??? Kan mata kita mesti mencari celah aman dari ranjau.
Sekarang masalah ketaknyamanan.
Siapa tak kenal macetnya Jakarta? Pasti nggak ada kan.....
Nah...macet ini bukan cuma dijalan besar bukan pula cuma dipusat kota dan pusat bisnis.
Jalan kecil pun banyak yang macettt, penyebabnya jalan yang rusak dan sifat egois. Kebanyakan pengemudi merasa mau cepat. Motor2 seruduk sana sini, angkutan umum jalan seenaknya. Mobil2 mewah merasa lebih unggul jadi bisa selap selip seenak udelnya. Itulah....akhirnya jalanan makin ruwet.
Pak ogah, pengamen, pengemis juga merupakan hiasan dijalan-jalan kota Jakarta.
Ketaknyamanan berikutnya...
Pasti dong pernah ke MAL. Banyak banget kan di ibukota ini. Tapi coba perhatikan, untuk parkir susah dan mahal. Mau makan (yang enak dan favorite tentunya) antri dan berjubel. Terkecuali, tentunya, tempat2 eksklusive dan mewah untuk kalangan tertentu aja.
Ada MAL yang AMAT SANGAT LUAS, dari parkir mobil ke tempat tujuan didalam MAL aja sudah lelah.
Yang berikutnya lagi....
Weekend, long weekend. Mau kemana??? Puncak, Bandung?
Macettt total. Mau refreshing koq jadi stress.
Jadi pilihan kita kalo libur ya dirumah aja supaya aman.
Aku bukannya negative thinking dan pesimis tapi itulah kenyataan.
Banyak tempat2 bagus tapi tidak semua terjangkau masyarakat luas.
Hidup di Jakarta, suka atau tidak itu adanya.

MJ

1 comment:

  1. keliatannya kamu suka "sejarah" ya MJ.. Sejarahmu di Surabaya bener2 unforgetable.. so.. let's go back to Surabaya.. en enjoyyy your life heree... Surabaya always open her hands to welcome youu... come deaarrr!!!

    ReplyDelete